Pelaku UMKM di Medan Kian Bergeliat, Daun Kelor dan Buah Mangrove Dijadikan Cemilan dan Minuman Segar

Herman - Rabu, 28 Juni 2023 18:00 WIB

Warning: getimagesize(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u7435190/public_html/beritasumut.com/amp/detail.php on line 170

Warning: getimagesize(https://beritasumut.com/cdn/photo/berita/dir062023/_4317_Pelaku-UMKM-di-Medan-Kian-Bergeliat--Daun-Kelor-dan-Buah-Mangrove-Dijadikan-Cemilan-dan-Minuman-Segar.jpg): Failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u7435190/public_html/beritasumut.com/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u7435190/public_html/beritasumut.com/amp/detail.php on line 171
beritasumut.com/ist

beritasumut.com - Para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Medan semakin menggeliat. Hal ini dikarenakan Wali Kota Medan Bobby Nasution berkomitmen dan memberikan perhatian serius kepada UMKM agar dapat berkembang dan naik kelas. Selain itu juga pemberdayaan UMKM merupakan program prioritas Bobby Nasution. Salah satu pelaku UMKM yang fokus terhadap perkembangan usahanya adalah UMKM Walidayna. Dengan memanfaatkan bahan-bahan dari alam, UMKM binaan Kecamatan Medan Marelan ini menghasilkan produk seperti biskuit dari daun kelor. Selain itu juga UMKM Walidayna juga menghasilkan produk minuman segar slai dan jelly (ager-ager) dari buah mangrove. Untuk kualitas dan rasanya dapat dipastikan enak dan menyegarkan. Camat Medan Marelan Anshari Hasibuan ketika dikonfirmasi, Rabu (28/06/2023) mengungkapkan pihaknya memiliki UMKM binaan yang menghasilkan produk dari bahan alami. UMKM bernama Walidayna ini menjual Cemilan dari daun kelor dan minuman segar dari buang mangrove. "UMKM ini merupakan binaan Kecamatan Medan Marelan. Kita berikan pendampingan dan pembinaan terhadap UMKM ini agar produknya dapat lebih dikenal dan berkembang. Pastinya hal ini kita lakukan juga sebagai wujud program prioritas bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution di bidang Pemberdayaan UMKM," kata Camat. Dijelaskan Camat, UMKM ini dipelopori seorang wanita yang bernama Elita yusrah. Wanita paruh baya ini memulai usahanya dari tahun 2015. Kini usahanya kian bergeliat dimana penjualan UMKM ini perbulannya bisa mencapai 100 sampai dengan 200 bungkus/botol perbulannya. "Banyak produk cemilan yang dihasilkannya, saat ini usahanya kkns bergeliat dengan penjualan perbulannya mencapai 200 bungkus /botol," sebut Anshari Hasibuan. [br] Sementara itu, pemilik UMKM Walidayna, Elita Yusrah menjelaskan usahanya menghasilkan berbagai produk seperti Biskuit emping,biskuit bolu kering ces crispy,biskuit kopi. Biskuit ini terbuat dari dau kelor. "Selain biskuit dari daun kelor kita juga berinovasi dengan memproduksi minuman segar ,slai dan jelly (ager- ager-) serta permen yang terbuat dari buah mangrove," jelasnya. Elita Yusrah menambahkan UMKM Walidayna menjual produk yang sangat terjangkau dimana sirup dijual di harga Rp 15.000 per botol(300ml), jus mangkrup Rp 5.000(300ml), slai di harga Rp 15.000 per botol (150ml) serta ,jely dan permen masing-masing harganya Rp 5.000."Produk lain seperti biskuit daun kelor kita jual Rp 20.000 ,coklat daun kelor da. pie nenas per pack diharga Rp 4.000. Penjualan UMKM ini perbulannya bisa mencapai 100 sampai dengan 200 bungkus/botol perbulannya.(BS07)

Editor
: Herman

Tag:

Berita Terkait

Ekonomi

Kadin Sumut Gelar Workshop UMKM Batch 4

Ekonomi

Pertamina UMK Academy 2025 Dukung Pelaku Usaha Semakin Maju dan Naik Kelas

Ekonomi

Walikota Medan Berharap Plaza UMKM Jadi Wadah Dorong Pengembangan Usaha Masyarakat

Ekonomi

Menteri UMKM Pastikan Danantara Tak Pengaruhi Penyaluran KUR Bank BUMN

Ekonomi

Kembangkan UMKM-Bantu Konservasi Badak, 2 Terminal PET Raih Proper Hijau

Ekonomi

UMKM Garap Tambang Harus Lewati Proses Verifikasi Ketat